Jaringan irigasi diperlukan sebagai sarana pengairan untuk menyiram bibit di main nursery. Alat dan bahan untuk sistem penyiraman harus sudah terpasang dan siap pakai sebelum penanaman. Instalasi penyiraman di main nursery sebagai berikut:
- Secara manual, air dihisap dari sungai menggunakan pompa air dan dialirkan ke lokasi pembibitan melalui pipa dan selang.
- Sprinkler menggunakan pipa induk, pipa utama, dan pipa distribusi.
- Setiap sambungan dilengkapi stand pipes yang terpasang berdiri dan ujungnya dilengkapi dengan nozzle yang memancarkan air secara berputar.
- Setiap pipa distribusi memiliki 8-9 sprinkler yang berjarak 9-18 meter.
- Kebutuhan air sekitar 75 m3 /ha/hari, efisiensi 30-40% dengan pompa air berdaya pancar 45 psi. kekuatan pompa 18-20 horse power untuk 8 hektar pembibitan (Sunarko, 2009).
Kebutuhan Air per Bibit
- Pembibitan awal, kebutuhan air per pokok : 0,1 – 0,3 liter/hari
- Apabila tidak turun hujan, maka penyiraman perlu dilakukan sebanyak 4 mm air per polybag setiap 2 hari sekali. Penyiraman dengan mesin pompa tidak boleh dilakukan agar akar muda tidak terganggu. Penyiraman harus dilakukan dengan dengan semprotan yang halus, akan lebih baik bila menggunakan gembor secara manual.
- Bibit disiram 2 x sehari
- Jam penyiraman : 07.00 wib – selesai paling lambat jam 11.00 wib; sore hari jam 15.00 wib – selesai
- Bila malam sebelumnya turun hujan (> 8 mm) dan tanah di polybag masih basah maka penyiraman hanya dilakukan sore hari saja.
- Bila pagi harinya hujan turun (> 10 mm) maka tidak perlu penyiraman pagi dan sore.
- umlah tenaga kerja yang diperlukan 13.500 bbt/HK (16 bed/HK)
Sistem penyiraman yang harus digunakan perlu dipertimbangkan :
- Berapa luas pembibitan yang akan dibangun dan berapa lama atau berapa tahun akan digunakan. Jika penggunaannya cukup lama atau akan digunakan lebih dari 5 tahun mungkin pemakaian sprinkler akan lebih menguntungkan karena akan memperkecil biaya penyusutan dari instalasinya. Demikian pula dengan luasnya, luas hendaknya sesuai dengan kapasitas pompa yang akan digunakan.
- Bagaimana dengan keadaan areal pembibitan tersebut apakah rata atau bergelombang. Rata dengan sprinkler lebih baik, bergelombang dengan semi mekanis akan lebih murah dimana dapat memanfaatkan tenaga gravitasi. Cara ini dilakukan dengan membangun bak penampung ditempat yang tertinggi dan baru dialirkan ke tempat yang lebih rendah
- Berapa jauh sumber air (sungai atau kolam air) dari pembibitan. Jika cukup dekat penggunaan sprinkler mungkin cukup baik. Jika terlalu jauh maka perlu pertimbangan lain apakah pompa yang digunakan mampu.
- Bagaimana dengan persediaan tenaga yang ada. Penggunaan sprinkler memerlukan tenaga kerja yang lebih sedikit 4.000 bibit/hk sedangkan secara manual 2.500 bibit/hk
- Berapakah debit air yang ada terutama pada musim kemarau. Untuk 1 ha dibutuhkan lebih dari 77 m3/hari (bibit saja 2,5 liter/hari, sisanya untuk peresapan dan pengaliran di permukaan).